Indonesia telah berkulturasi dengan
berbagai kebudayaan dalamwaktu yang lama. Letak strategis Indonesia pada jalur
2 pusat perdagangan internasional pada masa lampau India dan china member besar
pengaruh kebuduyaanmasyarakat pribumi. Dengan terjadinya percampuran antar
budaya yang mengembangkan kebudayaan asli setempat.
Dampak Masuknya Budaya Asing ke
Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia
disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni
indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai
bidang kehidupan.Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang
sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya
asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh
kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial .
Menurut Soerjono Soekanto (1990)
masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta
memiliki dampak positif dan negatif.
1)
Dampak Positif

2)
Dampak Negatif
Budaya
yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang
lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan
kenakalan remaja.
a
a) Kesenjangan
Sosial Ekonomi
Kesenjangan
sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar
antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila
jurang pemisah ini tidak segera
ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat
menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan
mengakibatkan hal- hal berikut ini:
Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak dtanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat
menimbulkan dampak sebagai berikut:
- • Polusi udara, menyebabkan
sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
• Polusi tanah, menyebabkan
lahan pertanian menjadi rusak.
• Polusi air, menyebabkan air
tidak bersih dan tidak sehat isi.
c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi–organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland (dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d) Kenakalan
Remaja
Kenakalan
remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok
remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan
seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang.
Kenakalan
remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan
internal.
1. Faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi
remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan
yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja
dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang
dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang
mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Faktor
eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal
dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan
di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga
yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik
dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya
seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri
pada obat-obatan karena ia idak tahan melihat pertengkaran orang tuanya
Definisi
Kebudayaan
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa
alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari
budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan
atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika,
“keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Wujud
Kebudayaan
Budaya dalam
wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran
tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau
difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya
sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga
pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola
tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut
sistem nilai budaya.
Wujud
perilaku (aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud
perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan
difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan
lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas
tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.
Wujud
benda hasil budaya
Semua benda
hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto.
Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh:
bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah
tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Dalam kenyataan
sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil
budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur
kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai
berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku:
konsep tentang dewa-dewa, roh.upacara keagamaan yang dilakukan oleh salah satu
bangsa dengan konsep kepercayaan tersebut
3) Benda hasil
budaya : dapat ditemukan contohnya pada masyarakat prasejarah di Indonesia
berupa menhir, patung perwujudan nenek moyang.
Macam-macam Kebudayaan Indonesia
1.kebudayaan
jawa
2.kebudayaan
sunda
3.kebudayaan
batak
4.kebudayaan
minang
5.kebudayaan
bali
6.kebudayaan
bugis
Dan masih
banyak lagi
Referensi
Pustaka
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html#definisi
http://herydotus.wordpress.com/2012/03/03/wujud-kebudayaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar